Alat Ekskresi Pada Manusia

Kelompok 1
IX - D
Anggota :
Ahmad Fauzi
M.Raihan Naufal F.
Ratna Febrianti
Refi Aolia
Revangga Adhi F.
Salma Afifah P.
Sistem Ekskresi
Pada Manusia
Eksresi adalah proses pengeluaran zat
sisa metabolisme baik berupa zat cair dan zat gas. Zat-zat sisa itu berupa
urine (ginjal), keringat (kulit), empedu (hati), dan CO2
(paru-paru). Zat-zat ini harus dikeluarkan dari tubuh karena jika tidak
dikeluarkan akan mengganggu bahkan meracuni tubuh. Selain ekskresi, ada juga
defekasi dan sekresi. Defekasi adalah pengeluaran zat sisa hasil proses
pencernaan berupa feses (tinja) melalui anus. Sedangkan sekresi adalah
pengeluaran oleh sel dan kelenjar yang berupa getah dan masih digunakan oleh
tubuh untuk proses lainnya seperti enzim dan hormon. Terdapat
empat macam alat ekskresi, yaitu kulit, ginjal, paru-paru, dan hati.
a.
Kulit
Kulit merupakan salah satu alat
ekskresi. Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat keluar melalui pori-pori
kulit. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral.
·
Fungsi
kulit:
a.
Alat
pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat.
b.
Pelindung
tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan biologis(jamur),
dan gangguan kimiawi.
c.
Mengatur
suhu badan.
d.
Tempat
pemberntukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
e.
Tempat
menyimpan kelebihan lemak.
f.
Sebagai
indra peraba.
·
Bagian-bagian
kulit:

1. Epidermis(lapisan kulit ari)
Merupakan bagian terluar yang sangat
tipis. Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu:
a. Lapisan tanduk/stratum korneum
Lapisan paling luar dan tersusun dari
sel yang telah mati.
Mudah terkelupas.
Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf
sehingga tidak terasa sakit dan tidak mengeluarkan darah bila lapisan ini
mengelupas.
b. Lapisan malpighi
Tersusun dari sel-sel hidup.
Terdapat pigmen yang memberikan warna
kulit dan melindungi dari sinar matahari.
Terdapat ujung syaraf.
2. Dermis(lapisan kulit jangat)
Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan
lapisan epidermis. Di lapisan ini terdapat bagian-bagian berikut:
Pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat
makanan ke rambut.
Kelenjar keringat menghasilkan keringat
yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit.
Ujung syaraf. Yang terdiri dari
korpuskulus pacini(reseptor tekanan), korpuskulus meissner’s(reseptor
raba/sentuhan), korpuskulus ruffini(reseptor panas), reseptor rasa nyeri, dan
korpuskulus krause(reseptor dingin).
Kelenjar minyak. Menghasilkan minyak
yang berfungsi untuk meminyaki rambut dan kulit agar tidak kering.
Kantong rambut merupakan tempat
tertanamnya akar rambut.
3. Hipodermis
Pada jaringan ini terdapat lemak yang
berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi tubuh bagian dalam dari benturan.
(untuk lebih jelasnya, lihat
selengkapnya dalam gambar bagian-bagian dan anatomi kulit)
Faktor-faktor pemicu keringat:
Peningkatan aktifitas tubuh
peningkatan suhu lingkungan
guncangan emosi
syaraf
Gangguan pada kulit:
1.
Jerawat
merupakan gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya dialami oleh anak remaja.
2.
Scabies
atau kudis merupakan penyakit kulit karena tungau(Sarcoptes scabies).
3.
Eksim
atau alergi merupakan penyakit kulit karena infeksi atau iritasi bahan luar
yang termakan atau menyentuh kulit.
4.
Biang
Keringat adalah kelainan pada kulit yang disebabkan oleh matinya sel-sel
jaringan tubuh. Ini disebabkan oleh suplai darah yang buruk di bagian tertentu
salah satunya akibat penekanan pada pembuluh darah tertentu(seperti balutan
yang terlalu ketat).
5.
Psoriasis
adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh garukan ditandai dengan kulit
kemerahan dan disebabkan karena pergantian kulit terlalu cepat.
b.
Ginjal
Manusia memiliki
sepasang ginjal yang terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri ruas
tulang belakang. Letak ginjal sebelah kiri lebih tinggi dari ginjal sebelah
kanan. Itu karena di atas ginjal sebelah kanan terdapat hati yang berukuran
besar. Bentuk ginjal seperti biji kacang berwarna merah keunguan dengan panjang
sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal dibungkus oleh semacam selaput
tipis yang disebut ‘kapsul’.
Fungsi ginjal:
a.
Menyaring
zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah yang dikeluarkan dalam bentuk urin.
b.
Mempertahankan
dan mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
c.
Menjaga
tekanan osmosis dengan cara mengatur konsentrasi garam dalam tubuh.
d.
Mempertahankan
keseimbangan kadar asam dan basa dengan cara mengeluarkan kelebihan asam atau
basa melalui urin.
e.
Mengeluarkan
sisa-sisa metabolisme seperti urea, kreatinin, dan amonia melalui urine.

Bagian-bagian ginjal:
1.
Korteks(kulit
ginjal), terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan malphigi. Badan
malphigi tersusun atas glomerulus yang diselubungi kapsula Bowman dan
tubulus(saluran) yang terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus
kontortus distal, dan tubulus kolektivus.
2.
Medula(sumsum
ginjal), terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut(piramida). Di sini
terdapat lengkung henle yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal dan
tubulus kontortus distal.
3.
Rongga
ginjal(pelvis), merupakan tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan
urin sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan
dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Proses pembentukan
urine dalam bentuk skema:
Darah dari aorta menuju
glomerulus(filtrasi atau penyaringan) protein tetap berada di pembuluh darah
dan terbentuk urin primer yang mengandung air, garam, asam amino, glukosa dan
urea >>> tubulus kontortus proksimal(reabsorpsi atau penyerapan
kembali) menyerap glukosa, garam, air, dan asam amino. Terbentuk urin sekunder
yang mengandung urea >>> tubulus kontortus distal(augmentasi atau
pengeluaran zat) melepaskan zat-zat yang tidak berguna atau berlebihan ke dalam
urin dan terbentuk urin sebenarnya >>> tubulus kolektivus >>>
rongga ginjal >>> ureter >>> kandung kemih >>>
uretra >>> urine keluar tubuh.
Jadi, pembentukan urine
dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :
1.
Filtrasi(penyaringan) , terjadi di glomerulus dan terbentuk urine
primer yang ditampung oleh simpai baowman.
2.
Reabsorpsi(penyerapan
kembali), terjadi di tubuls kontortus proksimal yang menyerap glukosa, air,
asam, amino, dan ion-ion organik.
3.
Augmentasi(pengeluaran
zat), terjadi di tubulus kontortus
distal dan saluran pengumpulan yang menyerap ion natrium, klor dan urine dan
kemudian disalurkan ke rongga ginjal.
Zat-zat yang terkandung
dalam urin:
Air. Kurang lebih 95%.
Urea, asam urat, dan
amonia dan merupakan sisa pembongkaran protein.
Empedu yang memberikan
warna kuning pada urine.
Garam.
Zat yang bersifat racun
atau berlebihan lainnya.
Faktor yang memengaruhi
jumlah urine yang keluar:
Jumlah air yang
diminum.
Banyaknya garam yang
harus dikeluarkan dari darah agar osmosisnya seimbang.
Pengaruh hormon
antidiuretik(ADH) atau hormon vasopresin. Yaitu hormon yang mengatur kadar air
dalam darah.
Iklim/musim/cuaca.
Ketika musim hujan(dingin) produksi urin berlebihan, ketika musim
kemarau(panas) produksi urin berkurang.
Stimulus atau saraf.
Gangguan dan kelainan
pada ginjal:
1.
Uremia
: Tertimbunnya urea dalam darah sehingga mengakibatkan keracunan.
2.
Albuminuria
: Urine mengandung albumin(protein) yang disebabkan oleh kerusakan pada
glomerulus.
3.
Diabetes
insipidus : Penyakit kekurangan hormon vasopresin atau hormon antidiuretic (ADH)
yang mengakibatkan hilangnya kemampuan mereabsorpsi cairan. Akibatnya,
penderita bisa mengeluarkan urine berlimpah mencapai 20 liter.
4.
Diabetes
melitus terdapat glukosa dalam urine.
Terjadi karena menurunnya hormon insulin yang dihasilkan pankreas.
5.
Nefritis gangguan pada ginjal karena
infeksi bakteri streptococcus sehingga protein masuk ke dalam urine.
6.
Batu
ginjal adanya endapan garam
kalsium di dalam kantong kemih
7.
Gagal
ginjal ginjal tidak dapat
menjalankan fungsinya dengan baik sehingga harus dibantu dengan cuci darah atau
cangkok ginjal.
8.
Hematuria
:urin mengandung darah karena adanya kerusakan pada glomerulus.
c.
Paru-paru
Bagian-bagian dan
anatomi paru-paru dalam bahasa Indonesia,Paru-paru juga merupakan salah satu
alat ekskresi. Karena paru-paru mengeluarkan gas CO2 dan uap air.

Fungsi paru-paru:
Paru-paru berfungsi
sebagai pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tidak dibutuhkan tubuh.
Selain itu masih banyak lagi fungsi paru-paru diantaranya penjaga keseimbangan
asam basa tubuh. bila terjadi acidosis, maka tubuh akan mengkompensasi dengan
mengeluarkan banyak karbondioksida yang bersifat asam ke luar tubuh.
Gangguan pada
paru-paru:
1.
Asma
atau sesak nafas. Disebabkan alergi terhadap benda-benda asing yang masuk
hidung.
2.
Kanker
paru-paru. Disebabkan oleh kebiasaan merokok atau terlalu banyak menghirup debu
asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi yang memengaruhi
pertukaran das di paru-paru.
3.
Emfisema
adalah penyakit pembengkakan alveolus yang menyebabkan saluran pernafasan
menyempit.
4.
Paru-paruSelain
berfungsi sebagai organ terpenting dalam sistem pernapasan, paru-paru juga
berfungsi sebagai salah satu alat eksresi pada manusia. Zat sisa yang harus
dikeluarkan oleh paru-paru adalah karbondioksida dan uap air. Udara yang
hidirup oleh dan uap air dikeluarkan oleh hidung kembali. Proses pengikatan oksigen
dan pelepasan karbondioksida oleh darah terjadi di dalam alveolus. Alveolus
adalah bagian dari paru-paru yang berupa gelembung-gelembung kecil.
d.
Hati
Hati adalah salah
satu organ vital pada manusia. Letak hati berada di kanan atas rongga perut, di
bawah diafragma. Hati merupakan kelenjar terbesar dan organ dalam terbesar pada
manusia dengan berat sekitar 2 kg (pada orang dewasa) dan berwarna merah tua.
Hati juga disebut liver atau hepar. Dalam sistem ekskresi pada manusia, hati berperan sebagai alat
pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh.
Hati merupakan
bagian penting dalam sistem hidung hanya oksigennya saja yang diambil paru-paru
untuk darah, sedangkan residu berupa karbondioksida pencernaan. Fungsi hati
yang berhubungan dengan sistem ekskresi adalah mengeluarkan getah empedu dan
urea. Getah empedu dihasilkan dari hasil perombakan sel darah merah. Getah ini
ditampung dalam kantung empedu kemudian disalurkan ke usus 12 jari. Getah
empedu terdiri dari garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu berfungsi
sebagai pengemulsi lemak. Sedangkan zat warna empedu tidak berguna sehingga
harus diekskresikan. Zat itu diserap oleh darah dan akan keluar melalui proses
penyaringan darah di dalam ginjal. Itulah yang membuat urin seringkali
berwarna. Selain itu, zat warna empedu ini juga mewarnai feses.

Gambar kiri adalah
tampak depan hati dan gambar kanan adalah tampak belakang hati. Hati terdiri
dari dua bagian utama yaitu lobus kiri dan lobus kiri. Namun, jika dilihat
lebih lanjut, hati sebenarnya dibagi menjadi empat bagian dengan tambahan lobus
kaudatus dan lobus quadratus. Kedua lobus tersebut tersembunyi di belakang
hati. Di dalam lobus terdapat banyak sel yang mengandung beberapa
enzim. Setiap sel dipisahkan oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh darah yang
memenuhi hati. Di hati juga terdapat kantung empedu yang berfungsi untuk
menyimpan empedu.
Secara histologi,
studi tentang anatomi mikroskopik menunjukkan dua tipe sel hati yaitu sel parenkimal
dan sel non-parenkimal. 80% dari volume hati terdiri dari sel parenkimal yang
sering disebut hepatosit. Sel non-parenkimal mengisi 40% dari total jumlah sel
hati namun hanya menempati 6,5% volume hati.
Hepatosit tersusun tidak
beraturan dan bercabang-cabang. Di antara sel-sel hepatosit tersebut terdapat
ruang endothelial-lined yang disebut sinusoid yang diteruskan ke aliran darah.
Sinusoid tersebut terdiri dari sel fagosit dan sel kupffer yang berfungsi untuk
merombak sel darah merah dan menghasilkan empedu. Sinusoid tersebut terhubung
langsung dengan vena pusat.
Fungsi Hati dalam Sistem
Ekskresi pada Manusia
1.
Menghasilkan getah empedu. Getah empedu adalah getah
hasil perombakan sel darah merah. Getah ini terdiri dari dua komponen yaitu
garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu ini memiliki manfaat dalam sistem pencernaan pada manusia yaitu untuk mengemulsi lemak.
Kemudian getah empedu ini keluar bersama dengan urine dan feses. Zat warna
empedu inilah yang membuat feses dan urine kekuningan.
2.
Menghasilkan urea dan amonia. Urea dan amonia adalah salah
satu hasil perombakan protein yang harus dibuang dari tubuh karena beracun.
Urea ini akan diserap ke dalam darah, disaring oleh ginjal, lalu keluar dari
tubuh bersama urine. Sedangkan amonia akan
diikat oleh ornitin kemudian dibawa keluar bersama urin atau dimasukkan ke
dalam empedu. Amonia inilah yang akan membuat urin berbau menyengat.
Cara Kerja Hati yang Berkaitan
dengan Sistem Ekskresi pada Manusia
1. Proses
Pembentukan Getah Empedu
Getah empedu
merupakan hasil dari perombakan hemoglobin sel darah merah (eritrosit) yang
telah tua. Proses pembentukan getah empedu terjadi di dalam sinusoid yang
banyak terdapat di dalam hati. Pertama-tama, hemoglobin dirombak menjadi hemin
(kristal), zat besi (Fe), dan globin. Zat besi dan globin disimpan di dalam
hati, kemudian dikirim ke sumsum tulang merah untuk membentuk antibodi atau
hemoglobin baru. Sedangkan hemin dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin.
Kedua zat tersebut kemudian menjadi zat warna empedu yang berwarna hijau biru.
2. Proses
Pembentukan Urea dan Amonia
Urea terbentuk
ketika sel tubuh kelebihan asam amino sehingga mengalami deaminasi. Dalam
proses deaminasi, gugus amin (-NH) dipindahkan dari asam amino. Proses ini
menghasilkan amonia yang beracun.
Di mitokondria terjadi reaksi pembentukan
sitrulin. Amonia (NH4+) beraksi dengan CO2, ATP,
dan ADP sehingga menghasilkan karbomoil fosfat (CP). CP bereaksi dengan ornitin
dan menghasilkan sitrulin. Sitrulin akan dibawa ke sitosol dan bereaksi dengan
aspartat. Kemudian hasil reaksi tersebut pecah menjadi arginin (salah satu asam
amino esensial) dan fumarat.
Hati dengan bantuan
enzim arginase dan air akan mengubah arginin menjadi ornitin dan urea. Urea
akan dibuang melalui ginjal, sedangkan ornitin akan mengikat amonia dan
membawanya ke dalam empedu atau dibawa keluar bersamaan dengan urin.
Penyakit pada Hati yang Berkaitan
dengan Sistem Ekskresi
1. Alagille’s
Syndrome
Alaggille’s
Syndrome adalah suatu kondisi dimana saluran empedu menyempit dan memburuk.
Pada umumnya penderita adalah bayi baru lahir.
2. Biliary
Atresia
Biliary atresia
adalah kondisi dimana saluran empedu yang terbentang dari hati ke usus halus
terlalu sempit atau bahkan tidak ada sama sekali.
Play Live Dealer Blackjack - Jeopardy! Casino - Missouri
BalasHapusLive Blackjack 삼척 출장샵 is 여수 출장안마 an exciting game 서귀포 출장샵 of chance for players 광양 출장안마 from 경기도 출장안마 around the world to play with friends and real dealers from around the world!