KEBOHONGAN
Pada suatu
hari, aku mempunyai 4 orang sahabat yang bernama Annisa, Tiara, Siti dan Ria.
Sudah 2 tahun kita bersahabat, mereka selalu ada dalam suka maupun duka.
Kemana-mana kita selalu bersama, bila tidak ada satu pasti tidak akan seru.
Suatu ketika kita mempunyai masalah, itu sih masalah tentang laki-laki. Annisa
waktu itu berpacaran dengan Aldy, yang ternyata Aldy itu adalah Ria sahabat
kami. Masalah itu membuat persahabatan kami hancur berantakan.
Setelah
beberapa hari kita sempat berbaikan, tetapi dia mengulangi kesalahannya lagi. Dia
tidak merasa bersalah dengan perbuatannya itu. Padahal kesalahannya itu membuat
kita sangat sakit hati dan benci. Tetapi kalo aku pikir-pikir lagi, buat apa
benci sama orang malah kita bakal nambah dosa. Mereka sudah tidak mau lagi
bersahabat dengan Ria karna dia selalu membohongi kita semua. Tapi, aku tidak
sependapat dengan mereka. Seharusnya kita memberi satu kesempatan untuk Ria
supaya dia mau merubah sikapnya itu. Aku membuat rencana supaya mereka baikan
dan bisa kembali lagi seperti dulu. Karina dan Nurul membantu aku supaya
menyuruh Ria ke parkiran sekolah dan aku menyuruh Annisa, Tiara dan Siti untuk
keparkiran. Sesampai diparkiran sekolah kita semua berdebat,
“ Ria minta maaf udah ngebohongin
kalian semua, Ria tau Ria salah, Ria ga akan ngulangin lagi kesalahan Ria
selama ini “ kata Ria dengan berlinang air mata.
“ Segampang itu kamu minta maaf?
Kamu ga mikir, perbuat kamu itu membuat orang lain sakit hati? Dalam
persahabatan tidak boleh berbohong... ” Annisa menjawab dengan kesal.
“ Iya ri, kamu tuh ngebuat kita
sakit hati yang sangat dalam sampai kita tidak percaya lagi “ ujar Siti.
“ Iya Ria minta maaf “ Ria menjawab
dengan nada marah.
“ Iya udahlah, kalian mending
maafin aja Ria “ kata aku.
“ Bukannya gitu sal, kita sih udah
maafin Ria. Tapi kalo untuk bareng bareng lagi kita gabisa “ balas Tiara dengan sinis.
Ria pun pulang dengan suasana kesal
dan marah.
Setelah
satu bulan dengan perdebatan itu, persahabatan kami sudah hancur berantakan
seperti gelas yang pecah. Kita dan Ria tidak lagi bersahabat. Malem kamis, aku
sedang mengerjakan PR. Setelah itu Annisa ngechat aku lewat BBM.
“ Sal, katanya Risa besok mau
ketemu, ada yang mau diomongin penting cenah.. “ kata Annisa.
“ Ngomongin apa? “ tanya aku.
“ Ini cenah, katanya Ria terkena
penyakit kanker stadium 2 “ Annisa menjawab.
“ Ihhh kata siapa ai Ica ? “ kata aku “ Screnshots sok chat kamu sama
Risa “
“ Ahh udahlah sekarang mh ngejain
heula tugas, da besok katanya Risa mau ngomong pagi-pagi “ balas Annisa.
“ Okee.... “ jawabku.
Keesokan harinya, aku datang
kesekolah pagi-pagi, karena kepo dengan pembicaraan malem kemarin.
“ Teh Salma, ini ada surat dari teh
Ria buat teh Siti, teh Annisa, sama teh Tiara. “ kata Risa sambil mengasihi
buku dan surat itu.
Sebenernya
aku dan Annisa sudah mengetahui isi surat itu karna semalem Risa ngasih tau
tentang surat itu. Isi surat itu ternyata surat dari dokter yang memberitahu
bahwa Ria itu terkena penyakit kanker darah stadium 2.
“ Eh Risa, emang bener gitu si Ria terkena
penyakit kanker? Asa ga percaya da aku mh. “ kata aku sambil tertawa
terbahak-bahak.
“ Iya cenah kata teh Ria mh, da itu
ada suratnya “ Risa menjawab.
“ Ahh bisi we bohong lagi, kan dia
itu pandai berbohong “ ujar Annisa.
“ Eh iya teh, aku juga ga percaya
da soalnya surat itu th ga ditanda tangan sama dokternya, jadi we sama aku
ditanda tangan da disuruh teh Ria. “ kata Risa dengan jujur.
“ Ah masa atuh? Surat yang gitu ga
ditanda tangan sama dokternya? Itu kan surat penting dan ga boleh surat itu
dipermainkan “ kata Annisa.
“ Gatau da kata teh Ria katanya
dokternya lupa ga ngasih tanda tangan terus teh Ria belum cerita ke orang
tuanya. Waktu itu juga dia periksa ke dokter sendiri pergi ke bandung naik
motor, pas kemo terapinya juga gratis da dokternya temen Papah teh Ria. “ Risa
menjawab.
“ Ihh, asa ga percaya daaaaa “ jawabku.
“ Ahh yaudah we sekarang mh kekelas
dulu udah bel, nanti we dilanjutin lagii “ ujar Annisa.
Aku dan
Annisa pun memberitahu kepada Tiara dan Siti. Dan mereka pun tidak percaya
dengan penyakit kanker yang sangat mematikan adalah penyakit Ria. Kita pun
menanyakan apa ciri penyakit kanker darah kepada guru IPA dan kita pun
menanyakan kepada bu Anih walikelas kami.
“ Bu, kalo surat ini bener hasil
dari dokter? Tapi ya bu, kita tuh ga percaya soalnya gaada tanda tangan dokter
dan surat nya pun hanya satu lembar saja. “ kata Siti.
“ Eh ada apa? Ini mh kayanya surat
palsu, da ga mungkin surat dari dokter cuman kaya gini aja “ jawab Ibu Anih “ ai
Ria orangnya gimana? “
“ Kadang ya bu, Ria suka ngebohong,
jail, lumayan baiklah “ aku menjawab.
“ Ahh ini mh bohong meren kalo
orangnya suka ngebohong mh “ ujar Ibu Anih.
“ Oh iya atuh bu, berarti ini surat
bohong yaa “ kata Siti.
“ Gini we atuh nanti kita
selesaikan masalahnya di BP “ Ibu Anih menjawab.
Pulang
sekolah aku langsung pergi ke tempat lesku. Selesai les, aku menanyakan hal itu
kepada teh Dina kakaknya Ria melalui via whatsapp. Tetapi kata kakak nya, Ria
itu baik-baik saja dan tidak terkena penyakit kanker darah. Malemnya aku sedang
mengerjakan PR untuk pelajaran besok, aku ketiduran malem itu, karena aku
sangat lelah. Ibu ku membangunkan ku, “ Neng, bangun itu ada yang nyamper.. “
Aku pun bangun dan langsung keluar rumah. Ternyata yang datang kerumah aku
adalah kakaknya Ria, sodara Ria, dan Agnia temanku waktu sd. Mereka semua
menanyakan Ria. Katanya, Ria kabur dari rumah karena dimarahi oleh kakaknya
yang bekerja di RSHS. Malam itu pun juga, aku, Agnia dan keluarganya mencari Ria
hingga larut malam. Ternyata Ria berada dirumah Bunga teman dekatnya yang baru.
Dia disana sedang tertidur. Ria dibangunkan oleh kakak nya dan langsung
dimarahi kakak nya. Ria tidak mau pulang, karna takut dimarahi oleh Ayah nya
kalo tau apa yang dia perbuat. Akhirnya Ria pun dipaksa pulang oleh kakaknya
dan bersyukur Ria tidak kenapa-kenapa.
Esoknya pun
Ria tidak masuk sekolah karena mungkin dia takut oleh apa yang dia perbuat.
Hari itu juga aku, Siti, Annisa, Tiara dan Bunga di panggil ke BP untuk
mengklarifikasi kejadian yang sebenarnya. Kita semua disitu menceritakan Ria,
tentang hal Ria, sikap Ria, dan kebiasaan Ria. Setelah beberapa hari dia tidak
masuk sekolah, orangtua nya dipanggil kesekolah. Malemnya pun aku disuruh
kerumah Ria. Sesampai dirumah Ria, keluarganya Ria sedang berkumpul dikamar,
dan aku disuruh masuk kekamar.
Ternyata,
setelah beberapa jam mengobrol, aku tau alesannya kenapa dia berbuat seperti
itu. Alesannya adalah dia ingin dapet kasih sayang dari keluarga dan temannya,
terus dia merasa membuat akun palsu itu hal yang menyenangkan, dan dia membuat
surat palsu dia ingin berteman baik dan merasa dikasihani oleh aku siti tiara
dan annisa.
Keesokan
harinya dia masuk sekolah, dan langsung dipanggil ke BP. Kita juga ikut
terpanggil ke BP karna kita juga terlibat dalam masalah itu. Ria pun meminta
maaf kepada kami karna telah berbohong dan mengakui kesalahannya. Dan kami juga
minta maaf kalo kami mempunyai salah sama Ria. Tetapi masih saja hati kita
tetap tidak enak, karna itu semua sangat membuat kita sakit hati. Kalo
memaafkan kesalahan dia sih udah, tapi tetep aja kejadian tersebut membuat kita
sangat sakit hati sekali. Sesudah keluar dari BP kita semua disuruh oleh Bu
Rian untuk berpelukan dengan Ria. Masalah itu tidak membuat kami untuk kembali
membuat cerita indah bersama sahabat yang seperti dulu kala.
Setelah
berminggu-minggu menjalani itu semua. Ternyata Ria terkena penyakit kanker
darah stadium akhir. Sepertinya itu adalah karma yang dia dapet dari Allah
karna sudah membuat surat palsu, dan itu menjadi kenyataan. Kita berempat
menjenguk Ria di rumah sakit.
“ Eh Ria, kenapa kamu? “ tanya kami
berempat.
“ Hehehe gapapa, maafin Ria ya
kalian semuaa.. “ jawab Ria dengan sedih.
“ Lupain we rii “ kata Annisa.
“ Ria bener-bener minta maaf. Ria
ngerasa kehilangan kalian, cuman kalian yang bisa bikin aku bahagia... “ Ria
menjawab.
“ Sekarang mh kamu fokus aja ya berobatnya
supaya kamu cepet sembuh.. “ kata aku.
“ Iya ri, bener tuh kata Salma..
Udah sekarang kamu jangan banyak pikiran. “ kata Tiara dan Siti dengan serempak.
“ Kita udah maafin kamu kok “ jawab
Annisa.
“ Iyaaaa, makasih ya kalian
semua... Ria udah seneng dan lega ngedenger itu semua dari kalian. Sekali lagi Ria
minta maaf ya. “ ujar Ria.
Malem
harinya aku mendapatkan kabar buruk dari mamahnya Ria. Katanya Ria sudah
meninggal dunia. Aku sangat sedih mendengar itu. Aku dan teman-teman pun
mengantarkan Ria ke peristirahatan untuk yang terakhir kalinya. Ternyata waktu
keluar dari ruang BP itu adalah pelukan untuk yang terakhir. Aku merasa
kehilangan dia, karna dia teman sebangku ku saat kelas 2 SMP dan dia adalah
sahabat ku waktu itu. Semoga dia disana tenang dan amal perbuatannya diterima
oleh Allah SWT. Aamiin.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar